Fisheries Supply Menyokong SDM yang Unggul

aruna_admin

7 Desember 2022

Mungkin judul di atas mengundang tanya di benak, apa iya fisheries supply dapat disandangkan sebagai ujung tonggak kualitas Sumber Daya Manusia? Pada faktanya, pakar dari FAO (Food and Agriculture Organization) menyatakan bahwa konsumsi protein hewani sangat penting karena protein hewani mengandung banyak nutrisi yang mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan. Sementara data FAO menyebutkan bahwa jumlah konsumsi protein hewani Indonesia hanya 8%, sangat jauh dibandingkan dengan Malaysia (30%) dan Thailand (24%).

Fisheries Supply Dapat Mewujudkan SDM yang Unggul

Ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, ketahanan nasional, dan kemandirian sebuah bangsa tidak dapat terwujud jika kualitas Sumber Daya Manusianya tidak memadai. Sementara itu, usaha untuk memperbaiki SDM sangat bergantung dari pemenuhan gizi dan ketahanan pangan nasional. Jadi, tidak salah jika dikatakan bahwa kecukupan pangan merupakan sebuah investasi untuk mewujudkan visi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.

Lebih lanjut, FAO mengatakan bahwa protein yang bersumber dari hewan mengandung asam amino esensial, vitamin serta mineral yang lebih lengkap dibandingkan dengan sumber protein nabati. Selain itu, sumber protein hewani juga berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Tidak heran jika kita disarankan untuk mengkonsumsi protein hewani setiap hari.

Dalam tema HARKANNAS (Hari Ikan Nasional) pada tahun 2022 yakni “Ikan Menyehatkan dan Mencerdaskan untuk Generasi Unggul”, tercermin bagaimana pemerintah berupaya untuk meningkatkan konsumsi protein hewani terutama ikan untuk dapat menciptakan generasi yang unggul. Pemerintah terus memberikan dorongan agar masyarakat dapat meningkatkan konsumsi ikan hingga 59,33 kg per kapita. Sedangkan data yang dihimpun hingga tahun 2021, tingkat konsumsi ikan per kapita di Indonesia masih di angka 55,37 kg.

Memang jumlah konsumsi ikan per kapita pada tahun 2021 sudah jauh lebih baik jika dibandingkan pada tahun 2012 yang hanya 33,89 kg. Padahal produksi perikanan nasional pada tahun 2020 tercatat sebanyak 542 ribu ton dan bisa memenuhi ketahanan pangan serta menghasilkan nilai Rp 9,69 triliun. Jika peningkatan produksi ini dapat diimbangi dengan peningkatan jumlah konsumsi ikan per kapita kita, maka fisheries industry dapat menggerakkan dua roda sekaligus yakni roda ekonomi dan roda peningkatan gizi masyarakat.

Alangkah baiknya jika setiap elemen masyarakat memberikan dukungan lebih pada usaha pemerintah dalam meningkatkan jumlah konsumsi ikan per kapita ini. Dengan demikian,akan ada semakin banyak SDM unggul yang tercipta berkat kecukupan nutrisi, apalagi disertai dengan fakta bahwa negara kita sudah diberkati dengan lautan yang luas dan kaya. Jangan sampai produksi ikan nasional terkenal dapat memenuhi kebutuhan berbagai negara, tetapi masyarakat Indonesia sendiri belum tercukupi kebutuhan proteinnya.

Aruna Terus Berkomitmen Memberikan Dampak bagi Masyarakat

Tentu saja tingkat konsumsi ikan nasional juga menjadi perhatian bagi perusahaan perikanan Aruna. Sangat besar harapan bahwa wawasan sustainable fisheries bukan hanya meningkatkan taraf hidup kelompok tertentu, tetapi juga turut berperan untuk masyarakat luas. Selain selama ini sudah membantu akses pasar yang lebih terbuka melalui kemitraan di Aruna Hub, ke depannya akan ada kolaborasi lain yang terjalin untuk menjadikan fisheries supply kita bisa turut berperan untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan pada masyarakat.

Terus melebarkan jangkauan layanan agar lebih banyak lagi daerah yang dapat menikmati manfaat dan kemudahan yang selama ini dapat Aruna berikan bagi produsen dan konsumen, merupakan salah satu hal yang terus kami upayakan. Selain itu kami juga percaya dengan terus berupaya berinovasi dan memperbaiki fisheries supply chain dan mengedepankan wawasan keberlanjutan, akan semakin banyak dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

Leave a reply

No comments found.